BeritaKesehatan

Pemantauan Berkelanjutan Puskesmas Gunung Sari Ilir Bagi Pasien Penyakit Kronis

×

Pemantauan Berkelanjutan Puskesmas Gunung Sari Ilir Bagi Pasien Penyakit Kronis

Sebarkan artikel ini
Puskesmas Gunung Sari Ilir melayani program rujuk balik bagi pasien penyakit kronis. (ilustrasi: ist/pkmgsi)

Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Gunung Sari Ilir memastikan pemantauan berkelanjutan bagi pasien penyakit kronis. Melalui Program Rujuk Balik (PRB), Puskesmas Gunung Sari Ilir mendukung penguatan layanan primer untuk mengurangi beban rujukan fasilitas kesehatan.

PRB merupakan layanan bagi pasien penyakit kronis yang kondisinya stabil, namun tetap membutuhkan kontrol secara rutin. 

Penanggung jawab PTM Puskesmas Gunung Sari Ilir, Anggreini Asri Arumdina, menjelaskan peserta layanan PRB sebelumnya mendapat penanganan fasilitas kesehatan tingkat lanjut. Setelah kondisinya stabil, pasien dirujuk kembali ke puskesmas untuk pendampingan berkelanjutan.

“Kami melayani pasien PRB. Mereka ini pasien penyakit kronis yang kondisinya sudah stabil tapi tetap harus mendapat kontrol dan pendampingan,” ujarnya, Rabu (26/11/2025).

Ia menambahkan, peserta PRB di Puskesmas Gunung Sari Ilir umumnya pasien diabetes dan hipertensi. Dua jenis penyakit yang kebetulan tercatat mendominasi di wilayah kerja puskesmas tersebut.

Setiap kunjungan, pasien mengambil resep obat yang kemudian ditebus di apotek rujukan BPJS Kesehatan. Resep tersebut menyesuaikan dosis ideal pasien selama satu bulan.

“Obatnya itu untuk mengontrol kondisi kesehatan pasien. Resep obatnya memang untuk dosis selama satu bulan,” jelas perawat yang akrab disapa Arum.

Menurutnya, pemberian resep bukan sekadar proses administrasi, melainkan bagian dari pemantauan kondisi pasien. Puskesmas memanfaatkan kunjungan bulanan untuk menilai kondisi fisik dan stabilitas kesehatan pasien. “Jadi, pada saat dia mengambil resep di puskesmas kita bisa mengecek perkembangan kondisinya,” tambahnya.

Kunjungan rutin setiap bulan ini, kata Arum, membantu puskesmas memantau pola kepatuhan pasien, sekaligus memastikan pengendalian penyakit berjalan sesuai standar. Dengan demikian, pasien mendapatkan pendampingan yang lebih terukur.

Selain itu, frekuensi kunjungan yang teratur juga mempermudah upaya edukasi dan pengendalian terhadap kondisi kesehatan pasien.

Tinggalkan Balasan