Efektivitas intervensi problem gizi melalui program pemberian makanan tambahan (PMT) di wilayah Gunung Sari Ulu, Balikpapan Tengah, belum optimal. Terbatasnya anggaran pendampingan dan pembinaan lanjutan menjadi kendala utama.
Unit Pelaksana Teknis Daerah Pusat Kesehatan Masyarakat (UPTD Puskesmas) setempat menilai PMT tidak cukup hanya sampai pada tahap penyaluran. Pendampingan lanjutan kepada ibu dan anak penerima manfaat juga menjadi bagian penting untuk mencegah berulangnya problem serupa.
“PMT ini mestinya tidak hanya membagikan kemudian selesai. Tapi, kendalanya tidak ada anggaran untuk membina para penerima manfaat,” keluh Kepala Puskesmas Gunung Sari Ulu, drg. Niken Giri Wardhani, Jumat (5/12/2025).
Dengan pendampingan lanjutan dalam bentuk edukasi, ia berharap para penerima manfaat memahami pentingnya pemenuhan gizi harian seimbang. Selain juga membangun budaya masyarakat dalam menerapkan pola asuh yang tepat.
“Kita berharap setelah PMT, masyarakat memahami pentingnya asupan gizi. Sehingga bayi mendapat pola asuh yang tepat. Dan orangtua terbiasa menerapkan pola asuh yang tepat,” katanya.
Niken mengungkapkan, banyak kasus menunjukkan berat badan anak kembali turun setelah program berakhir. Kondisi ini tidak menutup kemungkinan karena terpengaruh faktor minimnya pendampingan lanjutan. “Jadi yang paling penting itu langkah lanjut setelah pelaksanaan PMT. Karena banyak kasus yang terjadi itu setelah dapat PMT, berat badan anak kembali lagi,” jelasnya.
Ia mengakui kolaborasi lintas sektor bisa menjadi penopang keberlanjutan pembinaan pasca program PTM.
“Untungnya kita punya mitra lintas sektor. Kebetulan kita kemarin diajak kerja sama dengan kelurahan untuk melakukan pembinaan,” ucap Niken.
Dukungan kelurahan, lanjut dia, memungkinkan kader kesehatan dapat melakukan pembinaan sekaligus memantau pola pemenuhan nutrisi keluarga secara berkala. Kolaborasi itu meringankan beban pihaknya, meski tantangan di lapangan masih terlalu dinamis.
“Di kelurahan itu ada anggaran buat kader melakukan pembinaan. Jadi kita bisa ikut memantau. Di sini lah kerja sama lintas sektor itu hadir. Ya memang tidak mudah. Tapi kita harus hadir di situ,” tutupnya.














