Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Gunung Sari Ilir menekankan upaya memutus siklus hidup jentik sebagai strategi efektif mencegah demam berdarah. Jentik merupakan fase paling krusial pada perkembangbiakan nyamuk yang bisa menularkan virus dengue penyebab demam berdarah.
Tenaga Sanitasi Lingkungan Puskesmas Gunung Sari Ilir, Annisa Nur Azzahrah, menilai pembasmian jentik sebagai langkah awal menekan potensi demam berdarah.
“Kalau tidak ada jentik, maka tidak ada nyamuk yang menjadi perantara virus dengue penyebab demam berdarah,” ungkapnya, Rabu (26/11/2025).
Untuk memutus siklus hidup jentik, Annisa ingin warga dapat meminimalisir titik genangan air di sekitar lingkungan rumah. Terlebih mencermati datangnya musim hujan seperti sekarang.
Wadah-wadah penampung air, macam ember, kaleng bekas cat, dan pot tanaman dapat menjadi lokasi ideal bagi perkembangan jentik. Sedangkan air yang tergenang selama beberapa hari, sudah cukup untuk menumbuhkan ratusan jentik baru.
Maka dari itu, Puskesmas mendorong warga mengaktifkan kembali kerja bakti massal (KBM) sebagai rutinitas mingguan. Langkah kolektif bersih-bersih lingkungan ini untuk memastikan area yang berpotensi menampung air steril dari jentik.
Annisa mengingatkan bahwa kewaspadaan tidak hanya berlaku di luar rumah. Area dalam rumah parut mendapat perhatian.
Pakaian yang tergantung di belakang pintu, gorden, hingga tumpukan barang merupakan tempat ideal bagi nyamuk dewasa berlindung. Dengan demikian, warga perlu melakukan pembersihan di tempat-tempat tersebut untuk mempersempit habitat nyamuk.
Upaya memutus siklus jentik tidak bisa berhenti pada lingkungan tempat tinggal. Titik lain yang juga perlu mendapat perhatian, menurutnya adalah lingkungan sekolah. Sebagai lokasi padat aktivitas, lingkungan sekolah wajib masuk dalam pengawasan.
Apabila kebersihan lingkungan sekolah kurang terjaga, maka risiko penularan demam berdarah tepat tinggi. “Jangan sampai lingkungan tempat tinggal sudah aman, tapi sekolah menjadi lokasi penularan,” pesannya.














