Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Gunung Sari Ilir menegaskan skrining anemia sebagai salah satu prosedur penting pelayanan ibu hamil. Pasalnya, kondisi tersebut rentan terjadi selama masa kehamilan, sehingga perlu pemantauan teratur untuk mencegah komplikasi pada ibu dan masalah perkembangan janin.
Bidan Puskesmas Gunung Sari Ilir, Sri Subandini, mengakui pencegahan anemia sebenarnya sudah dilakukan jauh sebelum masa kehamilan. Remaja putri dan calon pengantin telah menjalani skrining serupa.
Namun, pada masa kehamilan, pemantauan hemoglobin (Hb) atau sel darah merah dilakukan setiap tiga bulan. “Kalau hasil laboratorium menunjukkan Hb-nya di bawah normal, kita berikan tablet tambah darah (TTD) dalam bentuk multivitamin dan mineral,” jelasnya, Selasa (18/11/2025).
Dalam praktiknya, Puskesmas Gunung Sari Ilir seringkali menemukan kasus anemia ringan. Meski jumlahnya tidak banyak, tenaga kesehatan tetap perlu melakukan pemantauan agar tidak berkembang menjadi kondisi berat. Langkah penanganan ditempuh berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium secara berkala.
“Di sini umumnya kita temukan anemia ringan, dan itu tidak banyak. Kalau anemia berat, yang kita lakukan ya langkah-langkah tadi,” imbuh Sri.
Meski mengonsumsi TTD, Sri mengingatkan, bahwa ibu hamil tidak serta-merta terbebas dari risiko anemia. Pola makan tetap menjadi salah satu faktor penentu.
Risiko anemia tetap tinggi, jika kebutuhan nutrisi tidak terpenuhi dan atau terdapat riwayat penyakit lain yang memicu penurunan Hb.
“Jangan jadi patokan bahwa dengan minum TTD dia sudah tidak anemia. Meski begitu, kalau tidak didukung pola makan sehat tetap berisiko,” ungkapnya.
Layanan ibu hamil di Puskesmas Gunung Sari Ilir berlaku minimal enam kali selama masa kehamilan. Pemeriksaan meliputi pengecekan hemoglobin, gula darah, protein urine, hepatitis, HIV, dan sifilis, serta konsultasi gizi.
Sri menyarankan agar ibu hamil lebih sering memeriksakan perkembangan janinnya. Hal ini sekaligus untuk memastikan 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) bayi kelak tumbuh sehat.














