Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Gunung Sari Ilir menekankan pentingnya pemeriksaan rutin sebagai upaya menjaga kesehatan sepanjang periode kehamilan. Selain bermanfaat bagi ibu hamil, langkah ini sekaligus untuk mendukung tumbuh kembang calon bayi dalam masa 1.000 hari pertama kehidupan (HPK)-nya.
Bidan Puskesmas Gunung Sari Ilir, Sri Subandini, menjelaskan bahwa layanan ini berlaku untuk enam kali selama masa kehamilan. Namun, ia menganjurkan para ibu hamil untuk lebih intensif memeriksakan diri agar keluhan yang muncul dapat ditangani sedini mungkin.
“Pemeriksaan ibu hamil itu minimal enam kali selama masa kehamilan. Kalau bisa sesering mungkin,” sarannya, Selasa (18/11/2025).
Ia menambahkan, pemeriksaan rutin memungkinkan tenaga kesehatan dapat mengidentifikasi potensi risiko sejak awal. Sehingga, langkah intervensi dapat dilakukan lebih cepat. Dengan begitu, kondisi ibu tetap terjaga dan mencegah komplikasi yang dapat memengaruhi perkembangan janin.
Selain itu, Puskesmas Gunung Sari Ilir juga menyediakan layanan pendukung lainnya dengan fasilitas laboratorium standar. Antara lain meliputi pengecekan hemoglobin, gula darah, protein, hepatitis, HIV, dan sifilis.
Pemeriksaan hemoglobin (Hb) berfungsi mendeteksi anemia, salah satu masalah paling umum pada ibu hamil yang dapat memicu persalinan prematur dan berat lahir rendah. Sementara, skrining hepatitis, Human Immunodeficiency Virus (HIV), dan sifilis berperan memastikan tidak ada infeksi menular yang dapat memengaruhi perkembangan janin.
Kemudian, pada trimester pertama kehamilan, para ibu mendapatkan layanan ultrasonografi (USG) serta konsultasi gizi. Pemeriksaan ini bertujuan memastikan pertumbuhan janin dan pemenuhan nutrisi ibu sesuai usia kehamilan.
“Layanan itu semua program pemerintah, berarti tanpa dikenakan biaya,” ungkapnya.
Melalui layanan pemeriksaan yang terstruktur dan menyeluruh, Puskesmas Gunung Sari Ilir berharap ibu hamil memahami pentingnya pemeriksaan sejak dini. Pendekatan terpadu untuk menjaga kondisi ibu selama masa kehamilan dan mencegah risiko jangka panjang bagi bayi setelah lahir.














