Kader pos pelayanan terpadu (Posyandu) kian berperan penting dalam pelayanan kesehatan di lingkungan masyarakat terkecil, yakni Rukun Tetangga (RT). Kader kesehatan juga menjadi penopang utama dalam pemantauan kesehatan warga sekaligus pengumpulan data lapangan.
Promotor Kesehatan (Promkes) Puskesmas Gunung Sari Ilir, Titis Kristanti, menjelaskan bahwa posyandu saat ini tidak lagi sekadar tempat penimbangan balita. Lebih dari itu, posyandu kini berkembang menjadi sarana yang melayani lima siklus kehidupan.
“Sekarang Posyandu ILP (Integrasi Layanan Primer) melayani balita, remaja, ibu hamil, usia produktif, dan lansia,” ungkapnya pada Selasa (18/11/2025).
Lanjut Titis menerangkan, setiap posyandu ILP minimal menyediakan layanan pengukuran tekanan darah, penimbangan berat badan, dan pengukuran tinggi badan. Kader juga bisa menganjurkan rujukan, bila menemukan warga yang memerlukan penanganan lebih lanjut.
“Jadi masyarakat sekarang tidak perlu jauh-jauh mengakses layanan kesehatan. Dan posyandu itu juga fasilitas yang efektif untuk deteksi dini atau skrining kondisi kesehatan,” sambungnya.
Ia mengakui keberadaan kader sangat membantu Puskesmas dalam menjangkau masyarakat secara merata. Layanan kesehatan primer di Balikpapan Tengah itu tentu memiliki keterbatasan dalam hal tenaga dan mobilitas. Sehingga tidak memungkinkan bagi tenaga kesehatan untuk mendatangi warga di seluruh RT secara rutin.
“Peran kader ini sangat penting sekali ya, karena puskesmas juga terbatas. Tenaga kesehatan tidak mungkin setiap hari keliling ke RT-RT untuk mengumpulkan data,” terang Titis.
Selain menjadi perpanjangan tangan fasilitas kesehatan, kader juga berfungsi sebagai pendamping masyarakat dalam berbagai program pencegahan penyakit. Mereka berperan memastikan warga mengikuti pemeriksaan berkala, memahami hasil skrining, serta memperoleh edukasi mengenai pola hidup sehat.
“Dengan adanya kader posyandu, sangat membantu sekali dalam pengumpulan data, pemantauan, dan penyuluhan,” tuntasnya.
Puskesmas Gunung Sari Ilir menilai keberhasilan pelayanan posyandu sangat bergantung pada kemampuan kader di lapangan. Semakin aktif, maka pembaruan data kesehatan masyarakat semakin cepat, sehingga langkah penanganan dapat dilakukan lebih dini dan tepat sasaran.














