BeritaKesehatan

Gigi Berlubang Bisa Pengaruhi Asupan Gizi Anak, Begini Anjuran Puskesmas GSU

×

Gigi Berlubang Bisa Pengaruhi Asupan Gizi Anak, Begini Anjuran Puskesmas GSU

Sebarkan artikel ini
Penanggung Jawab Poli Gigi Puskesmas Gunung Sari Ulu, drg. Rosmalia Indah. (foto: narasinegeri)

Kesadaran masyarakat mengenai pentingnya kesehatan gigi masih terbilang rendah. Padahal, keluhan kesehatan ini bisa berdampak luas, terutama terhadap tumbuh kembang anak.

Mencermati kondisi itu, Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Gunung Sari Ulu menggencarkan edukasi ke sekolah-sekolah. Bersamaan pula melakukan pemeriksaan kesehatan gigi. Tujuannya untuk meningkatkan kepedulian terhadap kesehatan gigi dan mulut.

Penanggung Jawab Poli Gigi Puskesmas Gunung Sari Ulu, drg. Rosmalia Indah, memaparkan bahwa kesehatan gigi berpengaruh langsung terhadap asupan gizi dan kualitas hidup anak. Jika gigi rusak, proses mengunyah menjadi tidak optimal sehingga pencernaan dan penyerapan gizi ikut terganggu.

“Kesehatan gigi ini penting ya, terutama bagi anak-anak usia sekolah. Kalau giginya rusak, anak-anak akan sulit mencerna. Akhirnya kebutuhan gizinya berkurang,” jelas drg. Rosmalia, Kamis (13/11/2025).

Selain itu, katanya, gangguan pada gigi juga berdampak pada kegiatan belajar anak di sekolah. Anak yang sakit gigi, tentunya tidak fokus, enggan beraktivitas, bahkan tidak turun ke sekolah. Akibatnya, prestasi belajar pun bisa menurun.

“Ketika sakit gigi, aktivitas belajar di sekolah tentu terganggu, termasuk aktivitas sehari-hari sehingga mempengaruhi kualitas hidup,” ungkapnya.

Melalui penyuluhan, tenaga kesehatan turut mengajarkan cara menyikat gigi yang benar serta pemahaman lain tentang cara menjaga kesehatan mulut.

Rosmalia menekankan, agar anak-anak rutin menyikat gigi pada pagi setelah sarapan dan malam saat sebelum tidur. Selain itu, puskesmas mengingatkan pentingnya pemeriksaan rutin ke dokter gigi setiap enam bulan sekali.

“Kita ingin anak-anak terbiasa menjaga kesehatan gigi. Jangan menunggu sakit baru datang ke dokter gigi,” pintanya. 

Melalui pendekatan edukatif, pihak puskesmas berharap kasus gigi berlubang dan gangguan gigi pada anak dapat terus menurun.

“Kami ingin anak-anak di Gunung Sari Ulu tumbuh dengan gigi sehat dan asupan gizi yang cukup. Sehingga semangat belajar mereka juga tinggi. Dengan gigi yang sehat, kualitas hidup mereka pun meningkat,” tutup drg. Rosmalia.

Tinggalkan Balasan