Kepolisian Daerah (Polda) Kalimantan Timur (Kaltim) memberi perhatian penuh terhadap potensi konflik horizontal pada pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Kontestasi pemilihan berpeluang menimbulkan polarisasi antar kubu pendukung pasangan calon. Mengamati kemungkinan tersebut, Polda Kaltim perlu menjamin keamanan dan kelancaran seluruh tahapannya.
“Atensi kami itu konflik horizontal,” ucap Kepala Bidang Humas Polda Kaltim, Kombes Artanto, Jumat (31/5/2024).
Sampai saat ini kepolisian masih berupaya memetakan wilayah-wilayah tergolong tidak rawan, rawan maupun sangat rawan.
Dalam rangka pengamanan seluruh tahapan Pilkada 2024, Polda Kaltim menggelar operasi bersandi Mantap Praja Mahakam 2024. Operasi pengamanan ini melibatkan 5.240 personel. Sebanyak 4.006 di antaranya merupakan personel Polresta/Polres jajaran.
Lebih lanjut, Artanto menerangkan bahwa operasi melibatkan beberapa satuan tugas (satgas). Mulai dari satgas preemtif, preventif, kamseltiblantas, gakum, tindak, humas serta banops.
“Kami akan all out melaksanakan pengamanan ini,” tegasnya.
Sebelumnya, tepatnya saat Pemilihan Umum (Pemilu), Polda Kaltim turut menggelar operasi serupa bersandi Mantab Brata. Artanto memastikan operasi yang lalu menjadi bahan evaluasi dalam pelaksanaan kali ini.
“Tentunya di operasi ini akan kami lakukan lebih baik lagi,” ucapnya.
Pelaksanaan operasi akan diawali dengan apel gelar pasukan yang dipimpin Kapolda Kaltim. Rencananya digelar dalam beberapa hari ke depan.
“Jadwal-nya nanti kami sampaikan,” demikian Artanto.