General Manager Pertamina Hulu Mahakam (PHM), Setyo Sapto Edi, menegaskan kembali komitmen pihaknya untuk senantiasa menjalankan operasi hulu migas yang selamat, andal, ramah lingkungan. Serta mematuhi peraturan berlaku sesuai prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG).
Setyo menerangkan bahwa sepanjang tahun 2024, pihaknya melakukan tajak sumur hingga 91 sumur berbanding target 87 sumur. Tingginya aktivitas pengeboran dan target produksi, menuntut PHM untuk mempertahankan keandalan fasilitas produksi, terminal, dan fasilitas pendukung.
“Sehingga kami dapat terus memberikan kontribusi signifikan terhadap produksi dan lifting migas Indonesia,” papar Setyo saat menerima kunjungan kerja dan Management Walkthrough (MWT) SKK Migas di Terminal Senipah, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Jumat (27/12/2024).
Selanjutnya, ia memastikan bahwa PHM senantiasa menerapkan berbagai inovasi dan optimasi dalam berbagai lini bisnis demi efisiensi operasi. Pihaknya juga berinvestasi dalam pengeboran eksplorasi dan eksploitasi guna menemukan sumber daya baru, menambah cadangan, dan mempertahankan jumlah produksi.
“Kami terus melakukan langkah strategis dalam menahan laju penurunan produksi alamiah dan menjaga tingkat produksi migas dari lapangan-lapangan yang sudah mature,” jelasnya.
Kunjungan kerja dan MWT merupakan bagian dari pelaksanaan fungsi pengawasan SKK Migas terhadap kinerja dan kegiatan operasi Kontraktor Kerja Sama (KKKS). Termasuk kinerja kesehatan dan keselamatan kerja, realisasi investasi, tingkat produksi serta lifting.
Menurut Setyo, kegiatan ini menjadi kesempatan baik untuk meningkatkan kolaborasi dan semangat bagi pihaknya dalam mendukung visi swasembada energi pemerintah.
Dalam kesempatan itu, Penasihat Ahli Kepala SKK Migas Bidang Keamanan, M. Naufal Yahya, menekankan komitmen untuk mendukung pencapaian swasembada energi. SKK mengapresiasi capaian kinerja PHM dalam menjalankan operasi secara selamat dan menerapkan berbagai upaya untuk meningkatkan produksi.
“Semoga pencapaian ini dapat terus dipertahankan karena PHM merupakan salah satu tulang punggung produksi migas nasional,” ucapnya.
Selain itu, Naufal mengingatkan pentingnya realisasi dari rencana investasi yang diajukan setiap tahunnya.
”Realisasi investasi merupakan salah satu faktor yang dapat mendukung upaya pemenuhan target dan peningkatan produksi,” tutur Naufal.